Rabu, 18 September 2013

Tentang Furniture Mebel Jepara

Furniture Mebel Jepara mempunyai peranan yang penting terhadap perolehan devisi dan pembangunan ekonomi negara . Perkembangan industri mebel jati jepara atau kayu jati di dindonesia di mulai pada tahun 1970-an  . dengan mengkspor log. Pada awal tahun 1980-an industri perkayuan berkembang ke arah industri pengrajin . Pada pertengahan tahun 1980an pemerintah melarang ekspor log dan kayu gergaji yang mendorong tumbuhnya industri kayu olahan . namun krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 menyebabkan industri kayu olahan menjadi kurang berkembang . hal ini di sebabkan oleh kurang tersedianya bahan baku .
Sejalan dengan penurunan ketersediaan bahan baku industri dan meningkatnya biaya tenaga kerja pada industri berbasis kayu, mebel jati jepara merupakan industri mebel kayu kecil yang berpeluang untuk di kembangkan yang tidak ahanya di harapkan untuk memperoleh devisa tetapi juga akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional, karena memiliki nilai tambah yang tinggi, mempunyai keterkaitan yang cukup kuat dengan sektor lain . menciptakan lapangan kerja, memiliki pertumbuhan pasar yang baik, dan berdaya saing yang cukup tinggi . berdasarkan data tahun 100-2005 industri mebel jepara memberikan sebesar 17% terhadap pemerintah negara . pada tahun 2005 ekspor mebel jati jepara mencapai US$ 1,78 milyar (dalam departemen perhutani) dengan rincian mebel jayu jati memberikan kontribusi sebesar 2,6% terhadap total pertumbuhan, di mana indonesia berada pada peringkat  ke 11 dari 20 besar eksportir furniture jati di dunia . Negara tujuan ekspor mebel indonesia yang utama adalah amerika 37%, Jepang 12%, Inggris 8% dan belanda 8%, jerman 7% dan perancis 7% . selain itu, ekspor juga di tunjukkan ke negara-negara italia, belgia, sepanyol, dan australia .